Jembatan Girder
Metode Penguatan Pelat Baja
Penerapan metode perekatan tulangan pelat baja dapat meningkatkan daya dukung jembatan bentang kecil dan memenuhi spesifikasi desain terkini serta kebutuhan beban operasi aktual.
Ikhtisar Proyek
Sebuah jalan tol tertentu dibuka untuk lalu lintas pada akhir tahun 2001. Standar 97, 85, dan 89 yang disebutkan di atas telah diadopsi. Pada balok pelat berongga bentang kecil di jalan tol tersebut, terdapat beberapa retakan memanjang dan penyakit lainnya di bagian bawah balok, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
Struktur atas jembatan berupa balok pelat berongga beton prategang berukuran 3m x 10m, sedangkan struktur bawahnya berupa pilar ganda dan platform berbentuk U. Lihat Gambar 2 untuk elevasi jembatan dan Gambar 3 untuk penampang balok pelat berongga.
Elevasi jembatan
Tampak penampang balok pelat berongga 10m
Program pemeliharaan preventif
Berdasarkan daya dukung dan nilai efek yang dihitung, jumlah pelat baja yang dibutuhkan pada arah memanjang jembatan gelagar pelat kecil dihitung lebih lanjut. Baja perekat di bagian bawah pelat digunakan untuk perkuatan. Rencananya, setiap balok samping direkatkan dengan dua pelat baja selebar 250 mm dan setebal 5 mm, dan setiap balok tengah direkatkan dengan dua pelat baja selebar 200 mm dan setebal 5 mm.
Teknologi konstruksi dan titik kontrol tulangan baja terikat
Kesimpulan
(1) Menerapkan tindakan pemeliharaan preventif seperti menempelkan pelat baja dapat meningkatkan daya dukung jembatan bentang kecil dan memenuhi spesifikasi desain terkini serta persyaratan beban operasi aktual.
(2) Proses pengendalian pelekatan baja sangat penting. Selama proses konstruksi pelekatan pelat baja, pemahatan pelat dasar balok, pengasahan permukaan pelat baja, penanaman batang baja, dan efek pelekatan baja (kekosongan) sangat penting.
(3) Uji tarik pada baja yang direkatkan merupakan indikator penting untuk menguji efek baja yang direkatkan, dan kegagalan kohesif harus terjadi. Melalui uji jembatan ini, kekuatan tarik positif pelat baja dan beton lebih besar dari 2,5MPa, dan merupakan kegagalan kohesif.
(4) Untuk bagian yang tahanan gesernya kurang memadai di ujung balok, maka perlu dilakukan perkuatan geser guna meningkatkan tahanan gesernya.